Kamis, 18 Desember 2014

Kebijaksanaan Jesus

Jesus Kristus berkata bahwa Ia belum pernah menyaksikan pertandingan sepakbola. Maka kami, aku dan teman-temanku, mengajaknya menonton. Sebuah pertandingan sengit berlangsung antara kesebelasan Protestan dan kesebelasan Katolik.

Kesebelasan Katolik memasukkan bola terlebih dahulu. Jesus bersorak gembira dan melemparkan topinya tinggi-tinggi. Lalu ganti kesebelasan Protestan yang mencetak goal. Dan Jesus bersorak gembira serta melemparkan topinya tinggi-tinggi lagi.

Hal ini rupanya membingungkan orang yang duduk di belakang kami. Orang itu menepuk pundak Jesus dan bertanya: "Saudara berteriak untuk pihak yang mana?"

"Saya?" jawab Jesus, yang rupanya saat itu sedang terpesona oleh permainan itu. "Oh, saya tidak bersorak bagi salah satu pihak, saya hanya senang menikmati permainan ini."

Penanya itu berpaling kepada temannya dan mencemooh Jesus: "Ateis!"

Sewaktu pulang, kami memberitahu Jesus tentang situasi agama di dunia dewasa ini. "Orang-orang beragama itu aneh, Jesus. Mereka selalu mengira, bahwa Allah ada di pihak mereka dan melawan orang-orang yang ada di pihak lain." kata kami.

Jesus mengangguk setuju dan berkata "Itulah sebabnya aku tidak mendukung agama; aku mendukung orang-orangnya. Orang lebih penting daripada agama. Manusia lebih penting daripada hari Sabat."

"Jesus, berhati-hatilah dengan kata-katamu," kata salah seorang di antara kami dengan was-was. "Engkau pernah disalibkan karena mengucapkan kata-kata serupa itu."

"Ya --dan justru hal itu dilakukan oleh orang-orang beragama," kata Jesus sambil tersenyum kecewa.

Anthony de Mello ~ The Song of the Bird.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar