Senin, 18 Maret 2013

Seni Komunikasi Oleh Zen Master Thich Nhat Hanh

Seni Komunikasi
Oleh Zen Master Thich Nhat Hanh

Di universitas-universitas Amerika, ada sebuah mata kuliah yg disebut Keterampilan Berkomunikasi. Saya tdk tahu pasti apa yg mereka ajarkan, tetapi saya berharap yg diajarkan termasuk seni mendengar scr mendalam dan berbicara dgn cinta kasih. Ini hrs dipraktikkan setiap hari jika Anda ingin mengembangkan seni berkomunikasi yg sejati. Ada sebuah pepatah Vietnam, "Berbicara dgn cinta kasih tdk mengeluarkan biaya apa pun." Kita hanya perlu memilih kata-kata kita dgn hati-hati dan kita bs membuat orang lain sgt bahagia. Cara kita berbicara dan mendengar dpt menghadirkan sukacita, kebahagiaan, kepercayaan diri, harapan, kepercayaan, dan pencerahan bagi org lain.

Tdk pernah dlm sejarah umat manusia kita memiliki begitu bnyk alat komunikasi-televisi, radio, telepon, faks, surat elektronik, internet-tetapi kita ttp sendirian, dgn sedikit komunikasi yg sejati antara anggota keluarga, anggota masyarakat, dan antar bangsa. Ada begitu bnyk perang dan konflik. Kita hrs mencari cara utk kembali membuka pintu komunikasi. Ketika kita tdk bs berkomunikasi, kita sakit dan menderita serta menumpahkan penderitaan kita kpd org lain. Kita membayar psikoterapis utk mendengarkan kita, tetapi para psikoterapis jg manusia biasa yg jg punya masalah.

Suatu hari di Karma Ling, sebuah pusat meditasi di Pegunungan Alpen, saya beritahukan kpd sekelompok anak-anak bahwa mrk hrs pergi menemui seorang teman atau orangtua setiap kali mrk merasakan kepedihan dlm diri utk mengkomunikasikan kepedihan itu. Anak-anak menderita seperti orang tua. Mrk jg merasa diasingkan, dan tdk berdaya. Kita hrs mengajarkan mrk bagaimana berkomunikasi ketika mrk sgt menderita.

Misalnya pasangan Anda mengatakan sesuatu yg sgt tdk baik kpd Anda, dan Anda merasa terluka. Jika Anda lgsg menjawab, Anda berisiko membuat keadaan menjadi lbh buruk. Latihan terbaik adalah bernapas masuk dan keluar utk menenangkan diri, dan ketika Anda sdh cukup tenang, katakan, "Sayang, apa yg kamu baru katakan menyakiti saya. Saya ingin melihatnya secara mendalam, dan saya jg ingin kamu melihatnya secara mendalam." Kemudian Anda berdua bisa membuat janji temu pd hari Jumat malam utk sama-sama melihatnya. Satu org melihat akar penderitaan bagus, dua org lbh baik, dan dua orang yg melihat bersama-sama adlh yg terbaik.

Saya mengusulkan Jumat malam krn dua alasan. Pertama-tama, Anda masih sakit, dan jika Anda mulai membahasnya skrg, itu berisiko. Anda mungkin akan mengatakan hal-hal yg membuat keadaan menjadi lbh buruk. Dr skrg hingga Jumat malam, Anda bs berlatih melihat secara mendalam ke hakikat penderitaan Anda, dan jg orang lain. Ketika sdg mengendarai mobil, ia bisa bertanya kpd dirinya sendiri, "Mengapa sgt serius? Mengapa dia begitu kecewa? Pasti ada alasannya." Ketika mengendarai mobil, Anda jg punya kesempatan utk melihat scr mendalam. Sebelum Jumat malam, slh satu atau Anda berdua mungkin melihat akar persoalan dan mampu utk menyampaikannya dan meminta maaf. Kemudian pada Jumat malam, Anda bisa duduk bersama-sama menikmati secangkir teh dan menikmati waktu bersama. Jika Anda berdua membuat janji temu, Anda berdua akan punya waktu utk tenang dan melihat scr mendalam. Ini adalah latihan meditasi. Meditasi adalah menenangkan diri Anda dan melihat scr mendalam ke hakikat penderitaan Anda.

Ketika Jumat malam tiba, jika penderitaannya blm bertransformasi, Anda bs mempraktikkan seni Awalokiteswara-satu org mempraktikkan seni Awalokiteswara-satu org mengekspresikan dirinya, sedangkan yg lain mendengar secara mendalam. Ketika Anda berbicara, Anda katakan hal yg paling benar, dgn menggunakan ucapan penuh cinta kasih, jenis ucapan yg orang lain bs mengerti dan terima. Sambil mendengar, Anda tahu bahwa pendengaran Anda hrs bagus utk bs melegakan penderitaan orang lain. Alasan kedua menunggu hingga Jumat malam adalah bahwa ketika Anda sdh menetralisir perasaan itu pd Jumat malam, Anda punya hari Sabtu dan Minggu utk dinikmati bersama. -


Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar