Selasa, 02 April 2013

Tambah teman atau musuh?

Alkisah Pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yg berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing2 yg galak dan kurang terlatih.

Anjing2 itu sering melompati pagar dan mengejar domba2 petani. Petani itu meminta tetangganya utk menjaga anjing2-nya, tetapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari anjing2 itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah.

Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan pergi ke kota untuk berkonsultasi pd seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati2 dan berkata, "Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia utk merantai dan mengurung anjing2-nya.

Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yg kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?" Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

"Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yg mana Anda harus menjaga domba2 Anda supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga Anda tetap sebagai teman."

Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya képada 3 anak tetangganya itu, yg mana ia menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba2 tersebut. Utk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing2 itu tidak pernah menggangu domba2 pak tani.

Di samping rasa terimakasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak2-nya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani.

Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yg baik.

Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno mengatakan, "Cara Terbaik utk mengalahkan dan mempengaruhi orang adalah dgn kebajikan dan belas kasih."


Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar