Sabtu, 31 Mei 2014

Selamat Waisak

Tak sebening air di lembah sungai GAngga

Sikapku ..
Tak sesempurna para Bodhisatva.

Tutur kataku ..
tak seindah lantunan ayat suci TRIPITAKA .

Maka ..
∂ï hari menjelang detik2 WEISAK ini,,

Aku ingin meminta maaf pada semua org yg telah hadir dlm hidupku ..
dan yg menyayangiku , atau pun yg membenciku..

Maafkanlah semua kesalahanku.. baik yg disengaja maupun tdk. krn aku hanyalah mnusia biasa yg tak luput dari kesalahan/ dosa...

SELAMAT TRI SUCI WAISAK SEMOGA SEMUA MAHKLUK BERBAHAGIA

Kebesaran Buddha

Buddha tidak pernah menjanjikan hal-hal indah ataupun menjanjikan aku pasti akan ke Surga / Nirwana bila percaya kepadaNya..

Buddha juga tidak pernah berkata" kalau tidak percaya Dia pasti masuk neraka."

Buddha tidak memberikan dongeng yang mengerikan atau menyenangkan supaya aku percaya dan takut terhadapNYa..

Buddha tidak pernah menjanjikan hal-hal yg indah untuk ke depan, bahkan juga tidak bisa mensucikan orang lain..

Bahkan untuk mensucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri, tapi kenapa aku masih mau mengikuti ajaranNya ?

karena Buddha, aku tahu :
- kenapa aku menderita.
- kenapa aku cacat.
- kenapa aku bermuka buruk.
- kenapa aku sakit & pendek umur
Semua yg aku alami itu dikarnakan perbuatan ku pada kehidupan sebelumnya.

Dari Buddha, aku mengerti hukum karma dan 4 kesunyataan mulia, bertambah Bijaksana sehingga tidak menyalahkan siapa pun atas penderitaan sendiri.

Oleh Buddhalah aku diajarkan cinta kasih terhadap semua makhluk hidup apapun juga..

Jika suatu saat aku berhasil dalam melewati roda samsara ini sampai akhir hidup, Surga dipersembahan sampai jutaan kalpa pun saya tidak mau, Yang aku inginkan hanyalah bebas dari kelahiran

Tidak ada kelahiran maka tidak ada penderitaan dan kematian..

Apa yg kita tanam itu yg kita petik, apa yg kita lakukan itu yg kita dapatkan(karma),

Itu ajaran yg di ajarkan "Sang Buddha".

INGAT:
Suka cita dan dukacita di tangan kita bukan di tangan siapa"

Minggu, 25 Mei 2014

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

Gagal dlm usaha itu biasa. Setiap org yg memulai usaha biasanya memang gagal dulu. Dari kegagalan itulah, dia belajar byk hal utk bangkit lagi. Kita hrs menyadari bhw kegagalan bukan akhir dari segalanya, ttpi justru awal dr sebuah perjuangan utk meraih kesuksesan.

Bukankah kita sering mendengar nasehat bijak yg mengatakan bhw kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Krn itu, jgn menghitung berapa byk kita gagal, ttp hitunglah seberapa kuat kita utk bangkit lagi setelah terjatuh.

Kegagalan adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran di dalamnya utk mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan, utk kemudian membenahi dan memperbaiki serta bangkit lagi. Ada semangat dan tekad utk terus mengembangkan dan memacu potensi diri. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kegagalan.

Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Ketika ia ditanya, "Mengapa Anda tetap bersemangat untuk melakukan percobaan, padahal telah mengalami ribuan kali kegagalan?" Thomas Alfa Edison menjawab, "Saya tidak pernah mengalami kegagalan  satu kalipun, tetapi saya hanya belum menemukan cara yang benar. Setelah ribuan kali mencoba, barulah saya mengetahui cara yang benar."

Karena itu, jangan pernah menyerah dan terkalahkan oleh kegagalan. Jika kesuksesan itu harus ditebus dengan 100 kali kegagalan, berarti semakin sering kita gagal, semakin dekat kita dengan kesuksesan. Akan tetapi,  masalahnya adalah kita tidak tahu berapa kali harus gagal sebelum berhasil meraih kesuksesan. Karena itu, tidak ada jalan lain, ketika gagal, bangkit. Saat jatuh, bangun sampai kita meraih kesuksesan.

Bersama seratus kegagalan ada seratus keberhasilan. Tinggal pilih mana dulu yang ingin kita alami. Gagal dulu atau berhasil dulu? Yang paling logis adalah habiskan kegagalan untuk meraih kesuksesan sejati. Tugas kita adalah terus berusaha tak kenal lelah dan putus asa.

Sabtu, 24 Mei 2014

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

Gagal dlm usaha itu biasa. Setiap org yg memulai usaha biasanya memang gagal dulu. Dari kegagalan itulah, dia belajar byk hal utk bangkit lagi. Kita hrs menyadari bhw kegagalan bukan akhir dari segalanya, ttpi justru awal dr sebuah perjuangan utk meraih kesuksesan.

Bukankah kita sering mendengar nasehat bijak yg mengatakan bhw kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Krn itu, jgn menghitung berapa byk kita gagal, ttp hitunglah seberapa kuat kita utk bangkit lagi setelah terjatuh.

Kegagalan adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran di dalamnya utk mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan, utk kemudian membenahi dan memperbaiki serta bangkit lagi. Ada semangat dan tekad utk terus mengembangkan dan memacu potensi diri. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kegagalan.

Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Ketika ia ditanya, "Mengapa Anda tetap bersemangat untuk melakukan percobaan, padahal telah mengalami ribuan kali kegagalan?" Thomas Alfa Edison menjawab, "Saya tidak pernah mengalami kegagalan  satu kalipun, tetapi saya hanya belum menemukan cara yang benar. Setelah ribuan kali mencoba, barulah saya mengetahui cara yang benar."

Karena itu, jangan pernah menyerah dan terkalahkan oleh kegagalan. Jika kesuksesan itu harus ditebus dengan 100 kali kegagalan, berarti semakin sering kita gagal, semakin dekat kita dengan kesuksesan. Akan tetapi,  masalahnya adalah kita tidak tahu berapa kali harus gagal sebelum berhasil meraih kesuksesan. Karena itu, tidak ada jalan lain, ketika gagal, bangkit. Saat jatuh, bangun sampai kita meraih kesuksesan.

Bersama seratus kegagalan ada seratus keberhasilan. Tinggal pilih mana dulu yang ingin kita alami. Gagal dulu atau berhasil dulu? Yang paling logis adalah habiskan kegagalan untuk meraih kesuksesan sejati. Tugas kita adalah terus berusaha tak kenal lelah dan putus asa.

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

Gagal dlm usaha itu biasa. Setiap org yg memulai usaha biasanya memang gagal dulu. Dari kegagalan itulah, dia belajar byk hal utk bangkit lagi. Kita hrs menyadari bhw kegagalan bukan akhir dari segalanya, ttpi justru awal dr sebuah perjuangan utk meraih kesuksesan.

Bukankah kita sering mendengar nasehat bijak yg mengatakan bhw kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Krn itu, jgn menghitung berapa byk kita gagal, ttp hitunglah seberapa kuat kita utk bangkit lagi setelah terjatuh.

Kegagalan adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran di dalamnya utk mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan, utk kemudian membenahi dan memperbaiki serta bangkit lagi. Ada semangat dan tekad utk terus mengembangkan dan memacu potensi diri. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kegagalan.

Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Ketika ia ditanya, "Mengapa Anda tetap bersemangat untuk melakukan percobaan, padahal telah mengalami ribuan kali kegagalan?" Thomas Alfa Edison menjawab, "Saya tidak pernah mengalami kegagalan  satu kalipun, tetapi saya hanya belum menemukan cara yang benar. Setelah ribuan kali mencoba, barulah saya mengetahui cara yang benar."

Karena itu, jangan pernah menyerah dan terkalahkan oleh kegagalan. Jika kesuksesan itu harus ditebus dengan 100 kali kegagalan, berarti semakin sering kita gagal, semakin dekat kita dengan kesuksesan. Akan tetapi,  masalahnya adalah kita tidak tahu berapa kali harus gagal sebelum berhasil meraih kesuksesan. Karena itu, tidak ada jalan lain, ketika gagal, bangkit. Saat jatuh, bangun sampai kita meraih kesuksesan.

Bersama seratus kegagalan ada seratus keberhasilan. Tinggal pilih mana dulu yang ingin kita alami. Gagal dulu atau berhasil dulu? Yang paling logis adalah habiskan kegagalan untuk meraih kesuksesan sejati. Tugas kita adalah terus berusaha tak kenal lelah dan putus asa.

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

Gagal dlm usaha itu biasa. Setiap org yg memulai usaha biasanya memang gagal dulu. Dari kegagalan itulah, dia belajar byk hal utk bangkit lagi. Kita hrs menyadari bhw kegagalan bukan akhir dari segalanya, ttpi justru awal dr sebuah perjuangan utk meraih kesuksesan.

Bukankah kita sering mendengar nasehat bijak yg mengatakan bhw kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Krn itu, jgn menghitung berapa byk kita gagal, ttp hitunglah seberapa kuat kita utk bangkit lagi setelah terjatuh.

Kegagalan adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran di dalamnya utk mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan, utk kemudian membenahi dan memperbaiki serta bangkit lagi. Ada semangat dan tekad utk terus mengembangkan dan memacu potensi diri. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kegagalan.

Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Ketika ia ditanya, "Mengapa Anda tetap bersemangat untuk melakukan percobaan, padahal telah mengalami ribuan kali kegagalan?" Thomas Alfa Edison menjawab, "Saya tidak pernah mengalami kegagalan  satu kalipun, tetapi saya hanya belum menemukan cara yang benar. Setelah ribuan kali mencoba, barulah saya mengetahui cara yang benar."

Karena itu, jangan pernah menyerah dan terkalahkan oleh kegagalan. Jika kesuksesan itu harus ditebus dengan 100 kali kegagalan, berarti semakin sering kita gagal, semakin dekat kita dengan kesuksesan. Akan tetapi,  masalahnya adalah kita tidak tahu berapa kali harus gagal sebelum berhasil meraih kesuksesan. Karena itu, tidak ada jalan lain, ketika gagal, bangkit. Saat jatuh, bangun sampai kita meraih kesuksesan.

Bersama seratus kegagalan ada seratus keberhasilan. Tinggal pilih mana dulu yang ingin kita alami. Gagal dulu atau berhasil dulu? Yang paling logis adalah habiskan kegagalan untuk meraih kesuksesan sejati. Tugas kita adalah terus berusaha tak kenal lelah dan putus asa.

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

GAGAL ITU BIASA, TERUSLAH BERUSAHA

Gagal dlm usaha itu biasa. Setiap org yg memulai usaha biasanya memang gagal dulu. Dari kegagalan itulah, dia belajar byk hal utk bangkit lagi. Kita hrs menyadari bhw kegagalan bukan akhir dari segalanya, ttpi justru awal dr sebuah perjuangan utk meraih kesuksesan.

Bukankah kita sering mendengar nasehat bijak yg mengatakan bhw kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda. Krn itu, jgn menghitung berapa byk kita gagal, ttp hitunglah seberapa kuat kita utk bangkit lagi setelah terjatuh.

Kegagalan adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran di dalamnya utk mengintrospeksi kekurangan dan kesalahan, utk kemudian membenahi dan memperbaiki serta bangkit lagi. Ada semangat dan tekad utk terus mengembangkan dan memacu potensi diri. Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kegagalan.

Thomas Alfa Edison harus mengalami ribuan kali kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu pijar. Ketika ia ditanya, "Mengapa Anda tetap bersemangat untuk melakukan percobaan, padahal telah mengalami ribuan kali kegagalan?" Thomas Alfa Edison menjawab, "Saya tidak pernah mengalami kegagalan  satu kalipun, tetapi saya hanya belum menemukan cara yang benar. Setelah ribuan kali mencoba, barulah saya mengetahui cara yang benar."

Karena itu, jangan pernah menyerah dan terkalahkan oleh kegagalan. Jika kesuksesan itu harus ditebus dengan 100 kali kegagalan, berarti semakin sering kita gagal, semakin dekat kita dengan kesuksesan. Akan tetapi,  masalahnya adalah kita tidak tahu berapa kali harus gagal sebelum berhasil meraih kesuksesan. Karena itu, tidak ada jalan lain, ketika gagal, bangkit. Saat jatuh, bangun sampai kita meraih kesuksesan.

Bersama seratus kegagalan ada seratus keberhasilan. Tinggal pilih mana dulu yang ingin kita alami. Gagal dulu atau berhasil dulu? Yang paling logis adalah habiskan kegagalan untuk meraih kesuksesan sejati. Tugas kita adalah terus berusaha tak kenal lelah dan putus asa.

Sabtu, 10 Mei 2014

Analogi 4 tipe gol Manusia

Analogi 4 tipe gol Manusia.:

1. Huang Ti Sen, Huang Ti Gu ( Badan raja, tulangnya juga tulang raja).
Golongan ini utk menggambarkan, org kaya & jiwanya juga kaya & bisa menggunakan kekayaannya utk dinikmati, juga mau berbuat amal ( Kebajikan ).

2. Huang Ti Sen, Ji Kai Gu ( Badan raja, tapi tulang pengemis ).
Golongan ini menggambarkan, org kaya tapi gak bisa menikmati uangnya. Kerjanya sibuk terus menerus utk mencari uang. Jgn kan utk berbuat kebajikan, setiap tindakannya saja dihitung untung-rugi nya.

Memiliki mobil bagus cuma bisa di-elus2 saja, malah banyak supir atau
pegawainya yg pakai... Dunianya cuma toko atau tempat kerjanya. Tahu2 sdh tua... ( Banyak nih yg model gini disekeliling kita ).

3. Ji Kai Sen, Huang Ti Gu ( Badan pengemis, tapi tulang raja ).
Golongan ini menggambarkan, org2 yg secara materi biasa2 saja, tapi bisa menikmati hidupnya. Walaupun hidupnya pas2an, tapi bermental kelimpahan & berjiwa sosial.

4 Ji Kai Sen, Ji Kai Gu ( Badan pengemis, tulang juga pengemis ).
Golongan ini paling parah, sdh miskin bermental pengemis... sdh gak punya duit, mentalnya minta dikasihani terus, istilah kerennya bermental "poor me" atau kasihanilah saya.

Dlm menjalani kehidupan ini, jika kita benar-2 menjalankan ajaran kebajikan dgn benar, maka tdk mungkin bisa sampai terpuruk.
Yg mesti diingat bhw, "Tidak punya uang itu hanya bersifat sementara, tapi kalau Merasa Miskin itu Mental yg akan terus menempel dlm Pikiran & perbuatan. . . !!!

Sabtu, 03 Mei 2014

Bijak berbuat baik

Bijak berbuat baik...

Ada seorang pengemis memohon sedekah kepada seorang Bijak.

Orang Bijak,
: "Tolong pindahkan batu bata itu ke halaman belakang"

"Saya hanya memiliki 1 tangan,
mana mungkin dapat memindahkan ?"

Lalu dengan 1 tangan, si orang Bijak memberi contoh.

Si pengemis akhirnya menggunakan 1 tangannya memindahkan batu bata.

Si orang Bijak memberinya uang.

"Terima kasih..."

"Tidak perlu berterima kasih,
ini adalah uang hasil jerih payahmu"

"Budi baik anda ini akan saya ingat..."

Beberapa hari kemudian, datang lagi pengemis lain,
"Pindahkan batu bata ini ke halaman depan, saya akan memberimu uang"

Tetapi si pengemis memiliki 2 tangan ini menganggap hina pekerjaan ini, lalu dia pergi.

Murid 2x bertanya,
"Kemarin guru menyuruh memindahkan batu bata dari halaman depan ke halaman belakang.

Kali ini menyuruh pindahkan dari halaman belakang ke halaman depan.

Sebenarnya batu bata ini ingin diletakkan dimana ?"

​"Bata bata itu diletakkan di depan atau belakang adalah sama saja,
tetapi mau memindahkan atau tidak bagi si pengemis, tidaklah sama"

Beberapa tahun kemudian, si Pengemis yg memiliki 1 tangan berhasil menjadi orang kaya yg ternama di daerahnya.

Sebab dia berjuang hidup dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri.

Tetapi pengemis yg memiliki 2 tangan lengkap, masih meminta sedekah.
KESIMPULAN :
Berbuat baik haruslah bijak.

Realita Kehidupan

PUTARAN HIDUP itu akan selalu DATANG & PERGI seiring dgn jalannya sang WAKTU.

Kadang .... apa yang kita BERI , tak selamanya BERARTI.
Kadang .... apa yang kita CARI juga tak selamanya bisa kita TEMUKAN .
Kadang .... apa yang kita NANTIKAN dan kita HARAPKAN pun, tak selalu bisa kita DAPATKAN
Kehidupan tidak menuntut untuk selalu sampai ke puncak.

Kehidupan hanya meminta kita melakukan yg terbaik,di setiap langkah

Keberhasilan adalah meraih bagian tertinggi yg ada dalam diri.

Dimanakah bagian tertinggi itu ?

Ketika memberi yg terbaik, yg dimiliki. Disitulah bagian tertinggi, disitulah keberhasilan !

Kita tidak perlu membandingkan pencapaian dengan orang lain, sebab setiap orang memiliki bagian tertinggi yg berbeda.

Orang yg telah memberikan yg terbaik untuk kebahagiaan orang banyak akan menikmati kedamaian & sukacita nurani yg tidak berkesudahan.

Kita tidak perlu bersusah hati dengan penilaian orang tetapi bersusah hatilah karena tidak pernah berupaya memberi yg terbaik yg dapat dilakukan.
Ɓε̲̣. MĭNDFU£ & Ɓε̲̣ HɑPpY<3<3