Sabtu, 30 Maret 2013

Pay The Price

Pay The Price

Seorg turis sdg berjalan2 di pasar tradisional org2 Indian. Para pedagang di sana menjajakan berbagai macam cindera mata. Di antaranya terdapat kalung2 dgn bandul gigi buaya, gigi harimau, gigi ikan hiu dan juga kuku beruang. Si turis bertaanya,"Apakah bandul2 kalung itu sangat bernilai bagi org2 Indian?" Pedagang itu menjawab,"Oh tentu, bahkan jauh lbh bernilai drpd mutiara."

Kemudian ia bertanya lagi,"Mengapa gigi2 itu lebih bernilai? Apa keistimewaannya?" "Banyak org bisa membuka tiram dan mengambil mutiaranya, sebaliknya hanya org yg berani menghadapi tantangan saja yg dapat mengambil gigi2 dan kuku binatang tsb. Itulah yg membuat benda2 ini memiliki nilai yg sangat tinggi." Jawab si pedagang.

Masih ingat dgn acara televisi "Fear Factor"? Dalam acara tsb, semakin tinggi nilai uang yg ditawarkan, semakin besar pula tantangannya. Itulah hidup, apa yg Anda dapatkan berbanding lurus dgn usaha Anda.

"Ada lebel harga yg menempel pada setiap keberhasilan, yg selalu menjadi pertanyaan adlh maukah Anda membayar harga tsb melalui kerja keras, pengorbanan, iman, dan ketabahan?" Demikian ujar John C. Maxwell. Ya, segala sesuatu ada harganya. Tdk byk org yg mengerti prinsip ini. Ingin sukses, tapi malas. Ingin mendapat byk, ttp menabur sedikit. Ingin bahagia, ttp tdk mau berusaha membahhagiakan org lain. Ingin sehat, ttp tdk menerapkan gaya hidup sehat. Ingin posisi tinggi, ttp berusaha paling sedikit. Ingin hidup enak, ttp tdk ingin membayar harganya. Apakah pribadi yg seperti itu akan meraih mimpi2nya?

Pantaskah org seperti itu mendapatkan sesuatu yg lebih baik dari yg mereka harapkan? Tentu saja tidak.

Bila kita belum melakukan yg maksimal dalam sesuatu hal, jgn harap yg terbaik datang dalam hidup kita.



Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar